Banner FokusBabel Gubernur
Banner FokusBabel Gubernur
previous arrow
next arrow

Taber Gunung di Pelangas: Jejak Harmoni Manusia, Alam, dan Doa yang Masih Terjaga

BANGKA BARAT,www.fokusbabel.com–Di balik lebatnya hutan dan ketenangan alam Desa Pelangas, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, terdapat sebuah tradisi sakral yang terus dijaga masyarakat lokal.

Taber Gunung, tradisi ini bukan sekadar ritual adat, melainkan wujud harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

banner 325x300

Ritual Sakral yang Jarang Terdengar.

“Taber” dalam bahasa lokal berarti menabur. Dalam konteks ritual ini, Taber Gunung berarti menabur sesaji dan doa di kawasan perbukitan atau hutan yang dianggap sakral. 

Warga setempat percaya bahwa gunung adalah tempat suci yang harus dihormati karena menyimpan kekuatan, berkah, dan perlindungan.

Ritual ini biasanya dilakukan menjelang musim tanam, saat membuka lahan, atau ketika hasil bumi mulai dipanen. 

Prosesi berlangsung dengan membawa sesaji berupa makanan tradisional, hasil kebun, dan bunga. 

Doa-doa dipanjatkan oleh tetua adat atau tokoh spiritual, dalam suasana hening dan khidmat di tengah alam terbuka.

Warisan Leluhur yang Tetap Hidup

Meski zaman terus berubah, masyarakat Pelangas tetap mempertahankan ritual Taber Gunung sebagai bentuk warisan budaya. 

Mereka meyakini bahwa ritual ini menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan. 

Lebih dari sekadar tradisi, Taber Gunung juga menjadi ruang refleksi untuk bersyukur atas limpahan rezeki dari alam.

Bukan Mistis, Tapi Filosofi Hidup. 

Banyak orang luar mungkin mengira Taber Gunung sebagai kegiatan mistis. Namun sejatinya, ini adalah bentuk ekspresi spiritual dan budaya masyarakat Pelangas dalam menjaga kearifan lokal. 

Di dalamnya tersimpan pesan-pesan universal tentang menjaga alam, saling menghormati, dan hidup dalam keseimbangan.

Tradisi ini juga menjadi pengikat komunitas. Setiap warga, tua maupun muda, berkumpul dan berpartisipasi. 

Anak-anak diajak mengenal alam, mendengar cerita leluhur, dan belajar bagaimana cara menghormati tanah tempat mereka berpijak.

Potensi Wisata Budaya yang Perlu Diangkat

Ritual Taber Gunung bukan hanya penting bagi warga Pelangas, tapi juga memiliki potensi besar sebagai wisata budaya yang edukatif dan inspiratif. 

Di era ketika banyak orang mencari koneksi spiritual dengan alam, tradisi seperti ini bisa menjadi contoh bagaimana kearifan lokal bisa menjawab tantangan zaman.

Bayangkan, para wisatawan datang bukan hanya melihat keindahan alam Pelangas, tapi juga menyaksikan langsung ritual budaya yang penuh makna, lalu pulang membawa pengalaman batin yang tak terlupakan.

Ritual Taber Gunung adalah salah satu mozaik indah dari kekayaan budaya Bangka Belitung. 

Di Desa Pelangas, tradisi ini terus dijaga sebagai bentuk cinta pada tanah, penghormatan pada leluhur, dan pengingat akan pentingnya bersyukur.

Lewat Taber Gunung, kita belajar bahwa manusia tidak hidup sendiri. Kita terhubung dengan alam, dengan sesama, dan dengan kekuatan yang lebih besar. 

Dan selama tradisi ini terus dilestarikan, maka denyut kebudayaan lokal akan terus hidup mengakar kuat di tanah, dan menjulang tinggi seperti gunung yang mereka hormati.(*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *