BANGKA BARAT, www.fokusbabel.com – Seorang pemuda berusia 19 tahun asal Dusun Ibul, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dilaporkan hilang sejak Sabtu, 14 Juni 2025
Pemuda laki-laki tersebut diketahui bernama Jailani yang memiliki kebutuhan khusus, hilang kabar setelah diduga masuk ke area hutan di sekitar perkebunan kelapa sawit
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, mengatakan pihaknya menerima laporan dari keluarga korban pada Senin (16/6/2025) dan segera menerjunkan satu tim penyelamat ke lokasi kejadian.
Tim Sar Gabungan melakukan pencarian di titik koordinat pencarian berada di 1°52’02.6″ Lintang Selatan dan 105°26’56.9″ Bujur Timur.
“Korban terakhir kali terlihat oleh seorang warga sedang berjalan menuju arah hutan. Setelah mendapat laporan dari pihak keluarga, kami segera mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan pencarian,” ujar Oka, Senin 16 Juni 2025.
Lebih lanjut, dia menjelaskan kronologi awal peristiwa bermula saat Jailani hendak ikut ayahnya ke kebun pada Sabtu, 14 Juni 2025 sekitar pukul 09.33 WIB.
Namun, sang ayah menolak dan meminta anaknya untuk tetap berada di rumah. Setelah kembali dari kebun sekitar pukul 15.21 WIB, ayah Jailani tidak menemukan anaknya di rumah.
“Kemudian ayah korban menerima informasi dari salah seorang warga yang melihat korban berjalan ke arah kebun, mendengar hal tersebut ayah korban bergegas untuk mencari korban,” jelasnya.
Namun hingga Senin, 16 Juni 2025 hari ini, korban belum juga ditemukan. Dia mengatakan selanjutnya keluarga korban menghubungi kansar pangkalpinang untuk meminta bantuan.
“Kami menerima informasi tersebut dari keluarga korban dan segera mengirimkan tim menuju lokasi kejadian,” katanya.
Saat ini, proses pencarian melibatkan Tim SAR Gabungan yang terdiri dari personel Kansar Pangkalpinang, Tim Rescue Unit Siaga SAR (USS) Mentok, BPBD Bangka Barat, relawan Laskar Sekaban, serta masyarakat setempat.
Pencarian dilakukan dengan metode penyisiran darat atau expanding search and rescue (ESAR) di area terakhir korban terlihat, termasuk menyisir wilayah hutan di sekitar kebun.(*)










