BANGKA BARAT,www.fokusbabel.com–Jumlah pelanggan naik, tapi pasokan air makin ketat. Alhasil, Perumdam Tirta Sejiran Setason (TSS) Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, harus putar otak.
Salah satu langkah nekat yang diambil Perumdam Tirta Sejiran Setason (TSS) Bangka Barat memanfaatkan air sungai yang mengalir di samping kantor.
Langkah ini diambil karena sumber utama air dari kolong mulai ngos-ngosan menghadapi lonjakan permintaan dari sekitar 4.000 pelanggan di Kecamatan Mentok.
“Debit kolong masih cukup, tapi karena pelanggan naik terus, kita perlu tambahan. Jadi untuk sementara kita ambil dari sungai samping kantor,” ujar Direktur Perumdam TSS, Najamuddin, Selasa (22/7/2025).
Najamuddin menyebut meski BMKG memprediksi kemarau tahun ini tergolong kemarau basah, pihaknya tetap harus waspada. Apalagi hujan diperkirakan baru akan turun lagi pada September.
Untuk jangka panjang, Perumdam TSS tak mau terus bergantung pada kondisi darurat. Mereka sudah menyusun rencana pembangunan kolong retensi baru di sejumlah titik, termasuk di kawasan kaki Gunung Menumbing dan Tanjung Ular.
“Kita sudah ajukan berbagai rencana ke Kementerian PUPR, rencana kolong retensi di kaki Gunung Menumbing dan beberapa kolong lain seperti di kawasan Tanjung Ular,” bebernya.
Namun, kata dia jika keterbatasan anggaran dari pemerintah daerah membuat beberapa proyek harus menunggu kepastian pendanaan, kedepannya akan disebar per wilayah.
“Jadi jika dana dari pemerintah daerah belum mampu, kita rencanakan akan perjuangkan titik-titik penyebaran kolong disemua wilayah,” tukasnya. (*)
