GAYA HIDUP, www.fokusbabel.com -Malam Satu Suro sering disebut sebagai malam yang penuh aura mistis dan sakral dalam budaya Jawa.
Tak hanya di kenal angker, malam satu Suro juba sering dengan larangan dan pantangan yang masih dipercaya masyarakat Jawa hingga sekarang.
Meski zaman sudah modern, banyak masyarakat Jawa yang tetap mematuhi pantangan ini demi keselamatan dan menghormati tradisi leluhur.
Berikut daftar larangan yang sebaiknya di hindari saat malam Satu Suro.
1. Tidak Boleh Menggelar Hajatan atau Pernikahan
Satu Suro di anggap sebagai malam untuk menyepi, merenung, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Menggelar acara meriah seperti pernikahan atau pesta besar di anggap tidak sopan secara spiritual dan bisa membawa sial bagi pasangan atau keluarga yang menyelenggarakan.
2. Dilarang Bepergian Jauh
Banyak orang tua zaman dulu percaya bahwa malam satu Suro ini rawan dengan “gangguan halus”.
Bepergian jauh di malam Satu Suro di anggap berisiko, entah karena kecelakaan, tersesat, atau gangguan gaib.
Maka, masyarakat memilih untuk tetap berada di rumah dan tidak keluar malam.
3. Tidak Melakukan Kegiatan di Tempat Angker
Mengunjungi tempat wingit seperti kuburan, petilasan, atau hutan keramat saat malam Satu Suro juga sangat di hindari.
Konon, tempat-tempat tersebut “ramai” oleh makhluk tak kasat mata yang sedang beraktivitas di malam satu Suro.
4. Hindari Perdebatan atau Emosi Berlebihan
Masyarakat Jawa meyakini bahwa energi negatif bisa lebih mudah meledak saat malam ini.
Karena itu, malam Satu Suro dianjurkan untuk diisi dengan ketenangan, tirakat, dan instrospeksi.
Bertengkar atau meluapkan emosi di khawatirkan akan membawa energi buruk ke dalam rumah tangga.
5. Tidak Membicarakan atau Menantang Hal Gaib
Menantang atau meremehkan hal-hal mistis saat malam Satu Suro di anggap sebagai tindakan nekat.
Mereka yang terlalu percaya diri atau iseng di anggap rentan mendapat “balasan” dari makhluk tak kasat mata.
6. Tidak Boleh Tidur Larut Tanpa Tujuan Spiritual
Jika kamu begadang malam Satu Suro, sebaiknya karena niat tirakat, zikir, atau meditasi.
Tidur larut tanpa tujuan malah di anggap membuka celah bagi gangguan gaib.
7. Hindari Bunyi-Bunyian Keras
Masyarakat kejawen meyakini bahwa malam ini harus di jaga dengan hening dan tenang.
Bunyi petasan, musik keras, atau keramaian justru bisa mengundang gangguan dari dunia lain.(*)