BANGKA BARAT,www.fokusbabel.com–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat sebanyak 71 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Januari hingga September 2025.
Dari jumlah tersebut, belum ada laporan korban jiwa. Namun, mayoritas pasien berasal dari kelompok usia anak hingga remaja.
Kepala Dinas Kesehatan Bangka Barat, Muhammad Sapi’i Rangkuti, menjelaskan jumlah kasus tahun ini menurun signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2024 lalu terdapat 207 kasus tanpa kematian. Sedangkan, tahun 2023 ada 304 kasus dengan tiga orang meninggal dunia.
“Kasus DBD tahun 2025 jauh lebih rendah. Kami rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan jentik nyamuk setiap 14 hari sekali. Harapannya bisa terus menekan angka kejadian maupun kematian,” ungkap Rangkuti, Rabu, 24 September 2025.
Lebih lanjut, ia menyebutkan penderitaan DBD di Bangka Barat ini terbanyak ialah balita dan remaja, dewasa tergolong sedikit.
Pasalnya, kata dia faktor lingkungan menjadi salah satu penyebab utama, karena nyamuk Aedes Aegypti lebih menyukai tempat yang teduh dan lembap, terutama di area perumahan.
“Anak-anak lebih banyak berada di rumah, sehingga rentan digigit nyamuk. Apalagi kalau lingkungan sekitar masih kotor dan jarang terkena sinar matahari,” katanya.
Sementara itu, ia mengingatkan masyarakat untuk lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3M.
3M di antarnya yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta langkah pencegahan tambahan lainnya.(*)
