Banner FokusBabel Gubernur
Banner FokusBabel Gubernur
Banner FokusBabel Gubernur
previous arrow
next arrow

Bukit Menumbing: Menyusuri Jejak Bung Karno dan Lukisan Alam dari Ketinggian Mentok

BANGKA BARAT,www.fokusbabel.com–Tersembunyi di balik hutan tropis yang lebat, Bukit Menumbing di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, menawarkan pengalaman wisata yang memadukan keindahan alam, sejarah perjuangan, dan kekayaan hayati khas Pulau Bangka.

Bukit setinggi 445 meter di atas permukaan laut ini bukan sekadar tempat rekreasi. Di balik rimbun pepohonannya, tersimpan saksi bisu perjalanan bangsa.

banner 325x300

Pesanggrahan Menumbing, bangunan kolonial yang menjadi tempat pengasingan Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada masa Agresi Militer Belanda II tahun 1948–1949.

Napak Tilas di Pesanggrahan Menumbing

Begitu tiba di puncak bukit, pengunjung akan disambut oleh aroma kayu tua dan udara pegunungan yang sejuk. 

Di sanalah berdiri Pesanggrahan Menumbing yang dibangun pada 1927 oleh pemerintah Hindia Belanda.

Di dalamnya, masih tertata rapi kamar Bung Karno, ruang tidur Hatta, meja makan jati tua, hingga koleksi foto dan dokumen perjuangan yang kini menjadi bagian dari museum cagar budaya nasional. 

Suasana di dalam bangunan begitu hening, membawa pengunjung larut dalam refleksi perjuangan kemerdekaan.

Lukisan Alam di Ketinggian.

Panorama Mentok dan Selat Bangka

Keluar dari museum, hamparan pemandangan spektakuler langsung menyambut mata. 

Dari pelataran Bukit Menumbing, terlihat kota Mentok di kejauhan, bersisian dengan garis pantai yang menyatu dengan Selat Bangka. 

Saat cuaca cerah, laut membiru membentang hingga ke horizon, dan kapal-kapal feri tampak seperti titik-titik kecil bergerak perlahan.

Jika datang saat pagi atau sore hari, kabut tipis kerap menyelimuti lereng bukit, menciptakan suasana magis seperti dalam lukisan. 

Matahari terbenam di tempat ini menjadi pertunjukan alam yang tidak terlupakan lalu langit berubah jingga keemasan, dan cahaya mentari seolah berpendar dari balik pucuk pepohonan.

Hutan yang Bernyawa. 

Taman Hutan Raya Bukit Menumbing

Bukit Menumbing bukan hanya situs sejarah, tapi juga bagian dari Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Menumbing, kawasan konservasi alam seluas lebih dari 3.000 hektar. 

Di sini hidup berbagai satwa liar seperti kijang, lutung, burung rangkong, elang bondol, tupai terbang, hingga berbagai jenis reptil dan amfibi.

Kicauan burung bersahut-sahutan di antara rimbun pohon. Jalur setapak di tengah hutan menjadi surga bagi pencinta trekking ringan dan fotografi alam. 

Tidak jarang, anggrek liar mekar di sela batang pohon tua. 

Salah satu flora paling langka dan ikonik yang bisa ditemukan adalah Anggrek Bung Karno (Robiquetia sp.), yang hanya tumbuh di kawasan ini.

Akses Mudah, Pengalaman Tak Terlupakan

Untuk mencapai puncak Bukit Menumbing, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi. 

Jalur berkelok sepanjang 4,5 kilometer yang dilalui akan membawa pengunjung melewati hutan lebat yang menyegarkan mata dan jiwa.

Tersedia juga fasilitas pendukung seperti tempat parkir, pos informasi wisata, toilet, serta warung-warung kecil yang menjual minuman dan makanan ringan.

Ruang Refleksi dan Inspirasi

Bukit Menumbing bukan hanya tempat untuk berjalan-jalan atau melihat-lihat. Di sana juga menjadi ruang refleksi, tempat kita bisa merenung tentang perjuangan masa lalu dan keberlanjutan alam hari ini. 

Di tempat ini, sejarah dan alam menyatu, menghadirkan pengalaman yang mendalam dan berkesan.

Jadi, jika Anda mencari tempat yang bukan hanya indah tetapi juga bermakna, Bukit Menumbing menunggu untuk dijelajahi.(*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *