BANGKA BARAT,www.fokusbabel.com– Kabupaten Bangka Barat tercatat sebagai satu-satunya daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mengalami inflasi pada Agustus 2025.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Barat, I Ketut Mertayasa, menyebut inflasi bulanan (month-to-month) di wilayah tersebut mencapai 0,05 persen.
Meskipun terbilang relatif kecil, kata dia angka ini tetap menunjukkan adanya kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan.
“Inflasi bulan ini dipicu kenaikan harga daging ayam ras, ikan kembung, cumi-cumi, bawang merah, dan kacang panjang,” ujar I Ketut, Senin (1/9/2025).
Dari sisi tahun kalender (year-to-date/y-to-d), atau Agustus 2025 dibandingkan Desember 2024 tercatat sebesar 0,98 persen.
“Sedangkan secara tahun ke tahun (year-on-year/y-on-y), inflasi mencapai 1,75 persen, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya,” katanya.
Lebih lanjut, ia menuturkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan, yakni sebesar 1,42 persen.
“Komoditas yang dominan mendorong inflasi tahunan adalah bawang merah, emas perhiasan, beras, ikan kembung, dan daging ayam ras,” tuturnya.
Sementara itu, daerah lain di Babel justru mengalami deflasi, di antaranya Kota Tanjung Pandan mencatat deflasi terdalam sebesar 1,11 persen, disusul Belitung Timur 0,58 persen dan Pangkalpinang 0,49 persen.
“Kerjasama Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat penting, untuk memastikan pasokan tetap tersedia dan harga terkendali. Dengan begitu, daya beli masyarakat terjaga dan perekonomian daerah tetap stabil,” tukasnya. (*)










