Nasional – www.fokusbabel.com, Gaya hidup sedentari atau kurang gerak kini menjadi perhatian serius di kalangan tenaga kesehatan. Pola hidup ini kerap di jumpai pada masyarakat perkotaan yang menghabiskan sebagian besar waktunya di depan layar komputer dan minim aktivitas fisik.
Menurut dr. Rina Kartika, SpJP(K), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Siloam Jakarta, kebiasaan duduk terlalu lama tanpa di selingi aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung secara signifikan.
“Seseorang yang duduk lebih dari delapan jam sehari tanpa aktivitas fisik memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner,”. Ujar dr. Rina dalam webinar kesehatan yang di gelar oleh Kementerian Kesehatan RI.
Gaya hidup sedentari juga berkontribusi terhadap peningkatan berat badan, resistensi insulin, hingga tekanan darah tinggi. Hal ini menjadi pemicu utama timbulnya penyakit tidak menular yang kini mendominasi angka kematian di Indonesia.
Kementerian Kesehatan sendiri telah mencanangkan program “CERDIK”, salah satunya dengan menganjurkan masyarakat untuk aktif bergerak setidaknya 30 menit setiap hari. Aktivitas sederhana seperti berjalan kaki, bersepeda. Hingga peregangan ringan saat bekerja dianjurkan untuk dilakukan secara rutin.
“Kami terus mendorong masyarakat untuk sadar bahwa aktivitas fisik tak harus berat. Yang penting konsisten dan menjadi bagian dari rutinitas harian,” jelas dr. Rina.