BANGKA BELITUNG,www.fokusbabel.com–Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pangkalpinang mengecam keras aksi kekerasan, intimidasi, dan ancaman yang dialami tiga jurnalis saat meliput di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ketiganya yakni, Herlambang, Lendra Agus Setiawan, dan Jasman dikeroyok sekelompok orang saat bertugas di kawasan Tanjung Batu Burok, Desa Mengkubang, Kecamatan Damar, pada Kamis (17/7/2025).
Insiden tersebut terjadi ketika para jurnalis sedang menjalankan kerja-kerja jurnalistiknya di lapangan.
AJI Pangkalpinang menyebut, tindakan kekerasan ini merupakan pelanggaran terhadap kebebasan pers yang dijamin dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“Kekerasan terhadap jurnalis, apapun bentuknya tentunya melanggar Undang-Undang Pers. Bila memang kerja jurnalis tidak sesuai atau melanggar etik profesi ada aturan yang bisa ditempuh. Namun kekerasan dalam bentuk apapun terhadap jurnalis sangat kami sesalkan,” ujar Hendra, Ketua AJI Kota Pangkalpinang, Jumat (18/7/2025).
Menurut Hendra, tugas jurnalis yang melakukan wawancara dan verifikasi langsung di lapangan adalah bagian penting dalam menyajikan informasi yang faktual dan berimbang.
Ia menegaskan, bila ada dugaan pelanggaran kode etik oleh jurnalis, seharusnya diselesaikan lewat jalur yang sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.
“Kalau memang berita yang dibuat oleh jurnalis tidak sesuai, kekurangan ataupun merugikan, sesuai aturannya bisa menggunakan hak jawab dan mengadukannya ke Dewan Pers, yang merupakan lembaga pengawasan pers. Bukan dengan melakukan kekerasan, mengancam atau mengintimidasi jurnalis,” jelas Hendra.
AJI Kota Pangkalpinang berharap kekerasan, ancaman dan intimidasi tak terjadi lagi terhadap jurnalis yang bekerja untuk kepentingan masyarakat.
“Kami berharap aparat hukum, aparat hukum dan juga masyarakat bisa melindungi keselamatan jurnalis dalam menjalankan tugasnya,” tambah Hendra.(*)
