GAYA HIDUP, www.fokusbabel.com -Malam Satu Suro, yang menandai pergantian tahun baru Jawa, kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis dan penuh misteri.
Tak sedikit masyarakat Jawa yang menganggap malam Satu Suro sebagai malam paling angker sepanjang tahun.
Sebenarnya, apa yang membuat Malam Satu Suro begitu terkenal dengan aura mistisnya?
Sebelum jauh mengandai-andai baiknya kita simak dan pahami dulu pa arti malam satu suro tersebut?
Sehingga, kita dapat memahami apa maknanya bagi orang Jawa serta arti malam satu Suro.
Arti Malam Satu Suro Menurut Orang Jawa.
Malam Satu Suro adalah malam pertama dalam bulan Sura (Muharram dalam kalender Hijriah) dalam penanggalan Jawa.
Kalender ini merupakan hasil akulturasi antara budaya Islam dan tradisi Jawa kuno yang diresmikan oleh Sultan Agung dari Mataram pada abad ke-17.
Tradisi Jawa memandang malam ini sebagai waktu sakral yang penuh dengan kontemplasi dan spiritualitas.
Tapi seiring waktu, nuansa spiritual ini mulai bergeser ke aura mistis.
Identik dengan Dunia Gaib
Satu Suro dipercaya sebagai waktu “pembukaan gerbang gaib”.
Banyak kalangan kejawen meyakini bahwa pada malam ini, dunia manusia dan dunia makhluk halus berada dalam “frekuensi” yang sama.
Tak heran jika pada malam ini banyak orang yang melakukan ritual khusus, seperti tirakat, laku tapa, hingga nyepi total.
Bahkan sejumlah tempat keramat seperti keraton, petilasan, dan makam leluhur biasanya menggelar upacara adat tertutup.
Simbol Keheningan dan Introspeksi
Namun, terlepas dari kesan angker, sebagian masyarakat Jawa memaknainya sebagai malam untuk menenangkan diri, merenung, dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Bagi mereka, Satu Suro bukan malam menakutkan, melainkan malam yang sakral dan penuh makna spiritual. (*)